10:40:46 WIB |
Palembang | |
Imsak | 04:35 WIB |
Subuh | 04:45 WIB |
Syuruq | 06:00 WIB |
Dzuhur | 12:05 WIB |
Ashar | 15:19 WIB |
Maghrib | 18:07 WIB |
Isya | 19:15 WIB |
2°59'LS, 104°47'BT Ketinggian : 10 m Arah kiblat : 65°27' (U-B) |
LPMUINRF – Kegiatan dwi mingguan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Raden Fatah Palembang yang dikemas dalam akronim D’Musik kembali digelar pada Rabu (6/4/2022). D’Musik series #8 yang merupakan lanjutan dari kegiatan sebelumnya mengusung tema Kebijakan Lembaga Untuk Pengembangan Iklim Akademik Menuju Unggul 2024, dengan menghadirkan pembicara Dr. Muhammad Adil, M.A yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Rektor I UIN Raden Fatah.
Acara yang dilaksanakan secara online (via zoom meeting) dimulai Pkl.09.00 dengan dipandu oleh moderator Indrawati, M.Pd selaku Kapus Pengembangan Standar Mutu dan dihadiri oleh Jajaran Dekanat, Ketua dan Sekretaris Prodi di lingkungan UIN Raden Fatah, Para Ketua GPMF GPMP, Ketua, Sekretaris, Para Kapus, dan Staf LPM.
Dalam sambutannya sekaligus pembicara pada d’musik kali ini, Dr. Muhammad Adil, M.A menyampaikan beberapa point mengenai kebijakan-kebijakan UIN Raden Fatah untuk pengembangan iklim akademik, mulai dari Rencana Induk Pembelajaran (RIP), Renstra, Renop, dan Roadmap. “Saat ini kita juga akan terus melihat proyeksi dari tahap pengembangan UIN Raden Fatah Palembang, kita titip betul kepada LPM bahwa RIP Tahun 2015-2039 untuk terus dipantau agar sesuai dengan tahapan pengembangannya dan ini sudah menjadi kesepakatan bersama menuju agenda besar untuk bisa mencapai visi kita di tahun 2040 yaitu menjadi Universitas Berstandar Internasional, Berwawasan Kebangsaan, dan Berkarakter Islami.” Ujarnya.
Tidak hanya menjelaskan mengenai setiap tahapan-tahapan yang menjadi tema besar dalam milestone UIN Raden Fatah, pada d’musik kali ini juga dijelaskan mengenai Roadmap menuju Akreditasi Unggul 2024 yang sudah di breakdown temanya per tahun, dan Enam Target Kinerja Renstra UIN Raden Fatah yaitu Peningkatan kualitas moderasi beragama, Peningkatan kualitas layanan Pendidikan, Pemenuhan jumlah dosen yang kompeten dan professional, peningkatan peringkat akreditasi Universitas dan Prodi, Peningkatan daya saing lulusan, serta peningkatan kualitas reformasi birokrasi yang efektif, transparan, dan akuntabel.
“Oleh karena itu, kita tahu betul bahwa untuk melakukan revisi atau merubah visi tersebut membutuhkan perhitungan yang cukup cermat karena tidak mudah merevisi visi yang sudah disusun. Ketika ditanya mengapa harus berstandar Internasional, mau tidak mau kita harus menjelaskan secara detail tidak hanya di level kita saja tetapi ini menjadi pemahaman kita bersama. Kalau kita melihat pada Milestone UIN Raden Fatah sub temanya sudah ada mulai dari Transformatif, Komprehensif, Adaptif, Inovatif, Kompetitif. Ke-5 (lima) tahapan tersebut menjadi tema besar dalam menapaki tangga yang harus kita lalui atau bisa disebut sebagai Iklim Akademik Formal yang harus kita bangun bersama-sama.” Tambahnya.
Penghargaan yang setinggi-tingginya juga diberikan kepada LPM yang sudah membuat acara ini menjadi lebih bermakna, d’musik ini nantinya akan kita Go Public kan bukan hanya untuk kepentingan UIN saja tetapi untuk kepentingan yang lebih luas lagi. Ketika orang-orang berbicara tentang Mutu, maka tidak bisa meninggalkan acara D’Musik. Harapan kita D’Musik ini menjadi acara yang dinanti dan ditunggu setiap hari Rabu.
Pada sesi terakhir d’musik series #8 dibuka forum diskusi dan Tanya jawab kepada perwakilan prodi dan peserta yang dipandu oleh Indrawati, M.Pd selaku moderator. Dari masukan-masukan tersebut nantinya akan dirangkum melalui d’musik kali ini. “Dari apa yang sudah disampaikan narasumber kita tdi mengenai kebijakan-kebijakan UIN Raden Fatah mulai dari RIP, Renstra, Renop, dan Roadmap yang bisa memberikan insight baru buat kita semua bahwa ternyata step by step nya sudah kita jalankan, tinggal bagaimana konsistensi kita untuk mencapai hasil yang maksimal. Sebuah keinginan atau Gerakan bersama untuk kita sama-sama meningkatkan daya saing Universitas yang tadinya dari lokal ke nasional menjadi Nasional menuju Internasional, untuk mencapainya tentu akan ada tantangannya dan sudah tentu juga akan ada peluang untuk itu.” Tutupnya. *dL